Siti Nurbaya Bakar, Siapa Itu?

Posted on

Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc. (lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Juli 1956; umur 64 tahun) adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam Kabinet Kerja 2014 – 2019.

Pada 23 Oktober 2019 ia dipilih kembali mengemban tugas sebagai menteri lingkungan hidup dan kehutanan pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Ia bersekolah di SMA Negeri 8 di Jakarta dan lulus pada tahun 1974. Ia lalu melanjutkan pendidikannya ke Institut Pertanian Bogor mulai dari 1975 – 1979.

Ia menepuh S2 di International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC), Enschede, Belanda, dan lulus pada 1988.

Tak cukup sampai di situ, ia juga melanjutkan pendidikan S3 nya di IPB dengan Siegen University, Jerman dan lulus di tahun 1998.

Salah satu politikus hebat dari Indonesia ini belum banyak diketahui mengenai profilnya. Karena itulah, di bawah ini kami akan memberikan riwayat karir mereka.

Riwayat Karir Siti Nurbaya Bakar

Riwayat Karir Siti Nurbaya Bakar

Di dalam dunia birokrasi, Siti Nurbaya pernah menduduki berbagai jabatan. Ia memulai karirnya pada tahun 1980 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung.

Di sana, ia menjabat sebagai Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.

Lalu, ia berturut-turut menjadi Kabiro Perencanaan di Departemen Dalam Negeri, Pengajar di Kopertis, Pelaksana Manajemen di STPDN, Sekretaris Jenderal Depdagri, Dewan Komisiaris Pusri, dan Ketua Komite Investasi dan Manajemen Risiko Pusri.

SITI Nurbaya juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal DPD-RI dari tahun 2006 hingga 2013. Semasa jabatannya ia mendapatka penghargaan Laporan Akuntansi Standar Tertinggi dari Menteri Keuangan dari 2008 hingga 2011.

Ia juga mendapatkan sebuah Penghargaan WTP Laporan Keuangan dari BPK-RI sejak penilaian awal sebagai Sekjen DPD-RI.

Setelah pension dari PNS (Sekjen DPD-RI) pada tahun 2013, Siti Nurbaya masuk dunia politik dan menjabat sebagai ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem.

Lalu di tahu n 2014 Ia menduduki posisi Menteri LHK Kabinet Kerja periode 2014-2019. Ia juga berlanjut ke tahun 2019 dan dipercaya kembali untuk membantu presiden Joko Widodo dan menduduki posisi yang sama pada Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.

Ia mulai menjabat pada 27 Oktober 2014 menggantukan Chairul Tanjung dan Balthasar Kambuaya dimana mereka sebelumnya merupakan menteri kehutanan dan menteri lingkungan hidup.

Siti Nurbaya sendiri merupakan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia yang dipercaya oleh bapak Presiden Joko Widodo untuk dilantik kembali ke pada masa jabatannya.

Hal ini membuktikan bahwa Siti Nurbaya memang bekerja dengan baik sehingga presiden bisa percaya sepenuhnya kepadanya dan tidak menggesernya dengan orang lain.

Tentu saja ini juga menjadi bukti bahwa tidak semua aparat pemerintah melakukan pekerjaannya dengan semena-mena dan asal-asalan.

Karena, ada pula orang-orang seperti ibu siti ini yang bekerja sepenuh hati untuk rakyatnya agar kita bisa hidup dengan tentram dan aman.

Ia juga seringkali dijadikan sebagai role model karena sikapnya yang tegas dan dapat memimpin serta mengatur negara ini.

Sebagai politikus, tentu ia menjadi orang yang dipercaya oleh masyarakatnya karena kinerjanya yang memang baik dan bagus.

Itulah profil lengkap mengenai Situ Nurbaya Bakar yang mungkin bisa menambah ilmu pengetahuan kalian mengenai politikus perempuan hebat di Indonesia. Semoga bermanfaat.

Mengenal Sosok dari Mentri Sosial Yang baru : Tri Rismaharani

Posted on

Kalau kamu dulu mengikuti kisah Presiden Jokowi yang dikenal sebagai walikota terbaik kota Solo dan di dunia, maka Surabaya juga memiliki walikota terbaik versi mereka dan di dunia yang dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, siapa lagi kalau bukan Tri Rismaharani.

Bu Risma merupakan walikota wanita pertama yang menjabat, ia memulai jabatannya sebagai walikota pada periode pertamanya yang berlangsung dari 2011 hingga 2015, dan pada pemilihan selanjutnya Bu Risma kembali dipercayakan oleh rakyat untuk melanjutkan tugasnya sebagai Walikota diperiode keduanya hingga 2020 saat ini.

Bu Risma sendiri merupakan wanita yang lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961, pada awal pencalonannya sebagai walikota, Bu Risma merupakan calon yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau yang biasa dikenal dengan PDIP.

Namun jauh sebelum pencalonannya sebagai walikota, ia sudah terlebih dahulu menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan di Surabaya pada tahun 2005.

Sosok Bu Risma juga merupakan lulusan dari Teknik Arsitektur di ITS dengan lulus pada tahun 1987 dan ia melanjutkan Pendidikan pascasarjana dengan jurusan Manajemen Pembangunan Kota di ITS dan ia berhasil lulus pada tahun 2002 dan pada tahun 2015 Bu Risma mendapatkan gelar kehormatan yang diberikan dalam Bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur FTSP.

Sejak Bu Risma menjabat sebagai ketua DKP, terbukti kota Surabaya menjadi lebih bersih, segar, dan juga hijau, hal tersebut lah yang menjadikan PDIP tidak ragu untuk mengusung nama Bu Risma dalam Pilkada dulu.

Berbagai pekerjaan sudah dilakukan Bu Risma dari awal menjabat seperti pengelolaan taman di Surabaya menjadi lebih terarah dan lebih terkonsep, terbukti dari Taman Bungkul yang awalnya tidak layak, akhirnya ia rubah menjadi taman yang indah dan dapat dinikmati oleh warga Surabaya.

Tak hanya sampai disitu, berkat perjuangan Bu Risma juga dalam menata kota Surabaya, ia mendapatkan penghargaan pada tahun 2012 yaitu penghargaan World Mayor Prize yang dilakukan oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi Bu Risma tidak hanya sebatas pertamanan saja, semenjak menjabat ia juga sudah berhasil untuk memangkas anggaran birokrasi yang dinilai berbelit pada saat itu, memberikan tunjangan kesehatan untuk warga yang kurang mampu dan menambahkan 35% untuk sector Pendidikan dari APBD, angka tersebut jelas lebih tinggi sekalipun dari anggaran Pendidikan nasional yang ditetapkan.

Dalam gaya berpolitiknya juga, ia sering menggunakan metode yang sama dengan digunakan Presiden Indonesia Jokowi pada saat menjabat sebagai walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta yaitu blusukan atau turun langsung ke lapangan.

Beberapa blusukan dilakukan misalnya seperti Bu Risma yang pada saat itu memantau langsung pintu air di beberapa titik seperti Jagir, Kayun, Patemon, Patuah, Simo, dan juga Bozem Morokrembangan, hal itu ia lakukan setelah ia menerima informasi bahwa beberapa titik di Surabaya sudah terendam banjir dan memerintahkan untuk memperbaiki pompa yang rusak.

Bu Risma juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan sangat tekun, hal ini dibuktikan dengan jam kerjanya yang ia mulai pukul 05.30, dengan memungut sampah yang ia temui sepanjang jalan dengan berlanjut urusan kantor.

Saat ini Bu Risma diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Mentri Sosial menggantikan Juliari Batubara dalam cabinet Indonesia Maju. Bu Risma sendiri sudah resmi menjadi Mentri Sosial dengan dilakukannya pelantikan pada tanggal 23 desember 2020 yang lalu.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia Dengan Segudang Pengalaman

Posted on

Retno Marsudi dengan nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M. lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 27 November 1962.

Ia merupakan menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia dan telah menjabat sejak tahun 2014 sampai 2019 dalam cabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Ia lalu kembali dipercata sebagai Menteri Luar Negeri pada 2019 lalu untuk Kabinet Indonesia Maji periode 2019 sampai 2024.

Sebelum menjadi menteri, ia merupakan seorang Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.

Profil Retno Marsudi, Menteri Hebat Dari Indonesia

Profil Retno Marsudi, Menteri Hebat Dari Indonesia

Retno Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah dan menempuh pendidikan SMA di SMA Negeri 3 Semarang lalu memperoleh gelar S1 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1985.

Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Setelah lulus, ia bergabung dengan Kementrian Luar Negeri Indonesia.

Ia menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek dan dikaruniai oleh dua anak yaitu Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

Pada 1997 – 2001 ia menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.

Lalu di tahun 2001 ia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika lalu dipromosikan menjadi Diretur Eropa Barat pada 2003.

Pada 2005 ua diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Selama masa tugasnya, ia memperoleh penghargaan Order od Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011.

Hal ini menjadikan ia sebagai orang pertama yang mendapat penghargaan itu. Ia juga pernah mendalami studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.

Sebelum masa baktinya selesai, ia dikirim lagi ke Jakarta untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.

Ia lalu dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di tahun 2012. Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).

TAHUN 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.

Penghargaan itu diberiakn oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women sendiri merupakan lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Sementara PGF merupakan lembaga non profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan.

Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.

Pada 27 Oktober 2014, ia dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Kerja periode 2014 – 2019. Lalu di tangga; 23 Oktober 2019 ia kembali diminta untuk membantu presiden Joko Widodo pada susunan Kabinet Indonesia Maju untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Itulah profil lengkap mengenai Retno Marsudi, seorang menteri luar Indonesia yang memiliki banyak sekali pengalaman serta prestasi.

Jika membaca profilnya, tentu kita tak heran mengapa ia dipercaya kembali oleh bapak presiden kita untuk menjabat kembali.

Terlihat ia memang bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga bisa memiliki banyak sekali pengalaman. Semoga ia bisa menjadi role model kalian ya. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat.

Tri Rismaharini, Menteri Sosial Kabinet Indonesia Maju

Posted on

Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma, merupakan Menteri Sosial RI yang mulai menjabar pada tanggal 23 Desember 2020. Di mana sebelumnya, mungkin dia lebih dikenal sebagai wali kota Surabaya pada 28 September 2010- 28 September 2015 dan juga ia melanjutkan jabatannya dari 17 Februari 2016 hingga Februari 2020.

Tri Rismaharini

Wali Kota Surabaya ini merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai wali kota yang dipilih dengan pemilihan kepala daerah. Sosok yang merupakan salah satu pemimpin terbaik di dunia ini ternyata memiliki latar belakang yang menarik untuk disimak, loh. Berikut ini kami akan membahas mengenai latar belakang dari Menteri Sosial kita, Ibu Tri Rismaharini.

Latar Belakang Tri Rismaharini

Tri Rismaharini, lahir pada tanggal 20 November 1961 di Kediri, Jawa Timur. Anak ketiga dari 5 bersaudara ini semasa kecilnya lebih sering ia habiskan di Kediri, tetapi karena ada beberapa faktor, ia dan saudara-saudaranya pun pindah ke Surabaya saat sudah menginjak usia remaja.

Ibu Risma menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Kediri dan lulus di tahun 1973, setelah itu ia melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 10 Surabaya dan lulus di tahun 1976 dan dilanjutkan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus di tahun 1980.

Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di jurusan Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan ia lanjutkan dengan mengambil pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di PT yang sama.

Ia menikah dengan Djoko Saptoadji dan dikaruniai 2 orang anak bernama Fuad Bernadi dan Tantri Gunarni.

Dalam kiprah politiknya, ia menjadi walikota Surabaya dan menata kembali penataan kota Surabaya yang buruk. Pada masa kepemimpinannya, ia membuat Surabaya menjadi kota yang lebih hijau dan juga lebih segar untuk dipandang.

Ia juga membangun beberapa taman kota yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Surabaya, seperti taman bungkuk, taman bundaran Dolog, Taman buah undan, dan juga taman lainnya yang kini dengan baik dimanfaatkan oleh masyarakat Surabaya.

Risma pernah hampir diturunkan dari jabatannya oleh Ketua DPRD Surabaya Whisnu Wardhana, di karenakan ia dianggap melanggar undang-undang. Hal ini dikarenakan reklame yang ia naikkan pajaknya.

Tri Rismaharini

Padahal tujuan Risma adalah untuk membuat Surabaya menjadi kota yang lebih bersih dari reklame iklan yang kadang mengganggu pemandangan. Ia ingin iklan bisa dialihkan ke media lain, seperti media massa.

Tetapi akhirnya Tri Risma tetap menjabat menjadi Wali Kota Surabaya dan pemakzulan Risma dianggap mengada-ngada. Itu karena mungkin terdapat banyak pihak yang kurang menyukai sepak terjang Tri Risma yang dianggap tidak kenal kompromi dan tegas untuk bisa membawa Surabaya menjadi kota yang lebih baik lagi.

Segala hal yang sudah ia lakukan untuk kota Surabaya membuat beliau sering mendapatkan banyak penghargaan, seperti meraih delapan kali piala adipura kencana, membawa kota Surabaya menjadi salah satu kota terbaik se-Asia Pasifik di tahun 2012, dan juga memperoleh penghargaan Future Government Awards 2013 pada dua bidang sekaligus.

Itulah sedikit kisah mengenai ibu Tri Rismaharini yang kini menjabat menjadi menteri sosial. Mari kita nantikan sepak terjang ibu Risma dalam menjadi menteri sosial, di mana ia kini menggantikan posisi Menteri sebelumnya yang terlilit kasus korupsi.

Tri Rismaharini

Semoga ibu Risma bisa menunjukkan kinerja terbaiknya untuk membuat Indonesia semakin maju kedepannya dengan tugas-tugasnya sebagai menteri sosial.

Kenali Retno Marsudi!

Posted on

Kali ini kami akan membahas salah satu tokoh politikus yang merupakan menteri luar negeri ke 17 Indonesia, siapa lagi kalau bukan Retno Marsudi.

Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M. atau lebih dikenal dengan nama Retno Marsudi, lahir di Semarang tanggal 27 November 1962. Ia merupakan menteri luar negeri perempuan pertama di Indonesia yang sebenarnya sudah mengakhiri masa jabatannya pada 22 Oktober 2019 di kabinet kerja Presiden Joko Widodo.

Tetapi karena kinerjanya yang mumpuni, ia pun kembali dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri di tanggal 23 Oktober 2019 lalu di Kabinet Indonesia Maju periode 2019 sampai 2024. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.

Ia pernah menempuh pendidikan SMA-nya di SMA Negeri 3 Semarang, dan ia memutuskan melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta. Pendidikannya ia lanjutkan dengan mengambil S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool dan lulus pada tahun 1985.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bergabung dengan kementrian luar negeri Indonesia, di sana ia menjabat menjadi sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia dari tahun 1997 – 2001.

Lalu di tahun 2001, ia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika lalu dipromosikan sebagai Direktur Eropa Barat di tahun 2003. Setelahnya, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Islandia dan Norwegia.

Karena segala prestasi yang dimilikinya selama ia bertugas, ia pernah sampai mendapatkan penghargaan Order of Merit dibulan Desember 2011 dari Raja Norwegia. Itu membuat dirinya menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkannya.

Ia diminta kembali ke Jakarta sebelum ia menyelesaikan masa baktinya untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika. Tanggung jawabnya adalah untuk mengawasi hubungan Indonesia bersama dengan 82 negara yang ada di Eropa dan Amerika.Di tahun 2012, ia pun dikirim untuk Kerajaan Belanda sebagai Duta Besar.

Di tahun 2017, atas usahanya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan. Ini diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum.

UN Women sendiri merupakan lembaga dari PBB, tugasnya adalah untuk dapat memajukan kesetaraan gender dan juga pada pemberdayaan perempuan. Sementara itu, PGF atau Partnership Global Forum merupakan lembaga yang memiliki tujuan untuk dapat memajukan kemitraan inovatif untuk pembangunan.

Ini merupakan penghargaan yang diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB do acara jamuan makan siang pada sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke 72.

Belum lama ini, Menteri Luar negeri kita ini menerima 6 anggora Steering Comittee dari Southeast Asian Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM), di mana ini diharapkan untuk bisa ikut melakukan kolaborasi juga kemitraan dengan jaringan mediator perempuan, baik pada kawasan lain atau bahkan untuk tingkat global agar semakin memperkuat gerakan global.

Kehadiran mereka ini diharapkan bisa merintis generasi baru mediator-mediator perempuan dan juga bisa memperkuat kemajuan agenda WPS secara internasional.  

Mungkin ini hanya segelintir hal yang sudah pernah dilakukan oleh Ibu Retno Marsudi, karena masih banyak hal lain yang ia lakukan untuk Indonesia agar bisa semakin maju kedepannya.

Ia merupakan salah satu tokoh yang bisa menjadi teladan, khususnya bagi para kaum wanita di Indonesia. Jangan mau kalah dengan yang lain dan tunjukkan kalau wanita pun bisa melakukannya.  

Artikel Pollitikus Perempuan Susi Pudjiastuti

Posted on

Siapa yang tak kenal dengan Menteri  kelautan yang satu ini? Memiliki karakter yang nyentrik dan ceplas ceplos, membuat siapapun jatuh hati padanya.

Susi pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965 adalah mantan Menteri kelautan dan perikanan dari cabinet kerja 2014 – 2019 yang juga pengusaha Pemilik dan Presiden Direktur dari PT ASI Pudjiastuti Marine Product, Eksportit hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air. Keluarga Susi terbilang orang berada.

Kedua orang tuanya sudah bergelar haji. Bahkan kakek buyutnya Haji Ireng dikenal sebagai tuan tanah. Keluarga Susi sendiri memiliki usaha ternak. Biasanya keluarganya membeli tanah dari Jawa Tengah dan menjualnya lagi di Jawa Barat.

Masa Kecil Ibu Susi Pudjiastuti

Masa Sekolah Susi hanya lulusan SMP. Sempat masuk SMA 1 Yogyakarta  sampai kelas 2 putus sekolah tidak membuatnya rendah diri dan pantang menyerah, susi malah termotivasi untuk mandiri dengan berjualan bed cover keliling pangandaran yang pada saat itu berusia 18 Tahun.

Tak hanya itu ia juga menjadi pengepul ikan dipangandaran yang mendapatkan modal dari menjual perhiasaannya Rp. 750.000

Diusia yang sangat muda pada 20 tahun susi mengambil keputusan untuk pindah ke cirebon, untuk mengembangkan bisnisnya sebagai pengepul ikan lalu menjualnya ke tanjong priok, Jakarta Utara.

Bisnis Berkembang Pesat

Bisnisnya mulai berkembang setelah 13 tahun dijalaninya, pada tahun 1996 dalam usia 31 tahun Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan dengan Nama PT ASI Pudjiastuti Marine Product, yang memiliki produk unggulan berupa udang lobster dengan merek : “Susi Brand” Tidak sampai situ bisnis lobsternya meluas sampai ke Asia dan Amerika.

Karena tuntutan pasar yang menginginkan produknya, Susi membeli sebuah pesawat jenis Cessna Caravian seharga Rp 20 Miliar dengan meminjam ke bank, Pada tahun 2004.

Seiring berjalannya waktu Susi melihat peluang yang bagus dalam transportasi penerbangan, awalnya hanya untuk mengangkut barang jualannya, namun bisa digunakan untuk penyewaan pesawat, maka dari itu dia mendirikan PT ASI Pudjiastuti Aviation.

Merambah Transportasi Pesawat

Bisnis sewa pesawat miliknya mulai dilirik banyak orang. Pada saat itu pesawat miliknya adalah yang pertama yang berhasil ke lokasi Bencana Tsunami Aceh untuk memberikan bantuan kepada korban.

Sering berjalannya waktu perusahaan penerbangan susi semakin berkembang sehingga memiliki 50 pesawat terbang dengan berbagai jenis. Dan memiliki 175 pilor asing dari 180 pilot yang dia miliki.

Menteri susi yang dijuluki sosok Srikandi di era modern ini, karena bukan Cuma percaya diri saja tetapi juga pemberani, buktinya kapal asing yang mau masuk dan mencuri perairan Indonesia langsung di ledakan dan di tenggelamkannya oleh dia. Walau banyak kecaman dari warganet ia tetap membalas dan membukam mulut warganet dengan jawaban yang cerdas dan santai.

Selama menjalankan tugasnya, susi dikenal tegas dan tak segan untuk menenggelamkan kapal asing illegal yang mencuri perikanan di perairan Indonesia.

Telah Menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Namun pada Periode Kabinet Indonesia maju 2019-2014 Presiden Jokowi , Susi tidak menjabat lagi sebagai Menteri Kelautan dan perikanan, yang digantikan oleh Edhy Prabowo.

Susi melepas jabatan Menteri kelautan perikanan kepada Edhy Prabowo membuat dirinya senang karena Edhy adalah orang yang dikenal baik dan mengetahui semua program KKP.

Segala kekhawatiran soal kedaulatan dan kesejahteraan laut sirna karena dipegang oleh orang yang benar seperti Edhy, dan yakin bisa meneruskan kebijakannya setelah tidak menjadi menteri

Setelah berakhirnya masa tugas, Susipun memilih dan memutuskan untuk Kembali kekampung halamannya sekaligus tempat kelahirannya yaitu Kabupaten Pengandaran.

Kenali Rieke Diah Pitaloka, Yuk!

Posted on

Mungkin Anda lebih mengenal sosok Rieke Diah Pitaloka sebagai aktris yang berperan sebagai tokoh Oneng, istri dari Bajuri di sitkom Bajaj Bajuri. Tetapi tahukah Anda kalau saat ini ia tengah berkecimpung di dunia politik?

Rieke Diah Pitaloka adalah seorang wanita yang lahir di Garut, Jawa Barat pada 8 Januari 1974. Ia selain merupakan seorang aktris yang dikenal dengan peran lugu dan kocaknya, ia juga merupakan seorang penulis buku dan politikus.

Awal kariernya adalah saat ia berada pada suatu iklan kondom. Ia juga mulai semakin dikenali publik karena menjadi pembawa acara pada acara Good Morning, bobok review, juga Reportase malam.

Rieke juga pernah mengikuti pementasan teater dengan judul ‘Cipoa’. Sederet film layar lebar pun pernah ia bintangi, sebut saja seperti Berbagi Suami, Lotus Requiem (Perempuan Punya Cerita), Sang Pemimpi, dan Laskar Pelangi.

Sebelum memerankan beberapa peran di layar lebar, Rieke Diah Pitaloka juga pernah berperan dalam banyak judul sinetron. Ada Srikandi, Badut Pasti Berlalu, Untukmu Segalanya, Tirani Kehidupan, 30 Meter, Putri Maharani, Perawan-Perawan, Perkawinan, Prahara Prabu Siliwangi, Goresan Cinta Berbingkai Dua, Bajaj Bajuri, Bola Kampung, Salon Oneng, dan Maha Kasih.

Tetapi ternyata meski jatuh cinta dengan dunia seni peran, tidak membuat Rieke Diah Pitaloka menutup dirinya untuk terjun ke dunia politik.

Ya, wanita berusia 46 tahun ini memutuskan untuk mengabdikan dirinya untuk negara dengan terjun ke dunia politik. Dalam karier politiknya, Rieke Diah Pitaloka pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal DPP di Partai Kebangkitan Bangsa.

Tetapi Rieke Diah Pitaloka mengundurkan diri dari partai berbasis Islam tersebut dan berpindah ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang di bawah pimpinan Megawati Soekarnoputri. Rieke sendiri merupakan anggota DPR untuk periode 2009-2014 untuk Jawa Barat II. Di DPR ia menjadi salah satu anggota komisi IX dengan bidang yang diperhatikan adalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Rieke Diah Pitaloka juga menjadi salah satu anggota untuk panitia khusus Rancangan Undang-Undang untuk BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Istri dari Donny Gahral Adian ini juga pernah maju pada pemilu legislatif 2014, di mana saat itu ia didampingi dengan Teten Masduki mencalonkan sebagai Gubernur Jawa Barat. Dengan nomor urut 5, mereka yang diusung oleh PDI-P ini pun menamakan dirinya PATEN.

Tetapi, mereka memperoleh posisi kedua, di mana mendapatkan 5.714.997 suara atau sekitar 28,41% dari total suara yang sah.

Di tahun yang sama, Rieke maju sebagai calon legislatif DPR depil Jawa Barat Vii dan ia lolos menjadi anggota DPR dengan periode 2014-2019. Selama ia menjabat menjadi Anggota Legislatif DPR-RI periode 2019-2014, ada beberapa gebrakan yang dilakukan oleh Rieke Diah Pitaloka, yaitu mengenai Aparatur Sipil Negara.

Hingga saat ini Rieke Diah Pitaloka masih aktif di dunia perpolitikan. Belum lama ini dia menjadi tim sukses dari pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya dengan nomor urut satu, yaitu Eri Cahyadi-Armudji.

Ia ingin masyarakat Surabaya untuk memilih pemimpin bukan karena dibayar. Ia juga meyakinkan warga Surabaya kalau Eri tengah mempersiapkan sistem yang kuat untuk membangun Surabaya.

Nah, itulah sedikit hal yang bisa kami bahas dari sosok Rieke Diah Pitaloka. Mungkin ia membuktikan kalau tidak ada salahnya untuk keluar dari kotak untuk menemukan hal lain yang selama ini tidak pernah kita lihat sebelumnya. 

Featured

Lebih Mengenal Megawati Soekarnoputri

Posted on

Siapa yang tidak mengenal sosok Megawati Soekarnoputri? Sosok bernama asli Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri ini merupakan Presiden ke-5 RI yang merupakan anak kedua dari Presiden pertama Indonesia, yaitu Soekarno.

Wanita yang lahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Bengkulu ini pernah menuntut ilmu di Universitas Padjajaran di Bandung bersebelahan dengan tempat bermain taruhan judi bola, kala itu ia mengambil bidang pertanian. Selain itu sosok cerdas ini pun juga mengenyam pendidikan di fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Megawati Soekarnoputri

Jejak politik yang kuat dari ayahnya membuat Megawati Soekarnoputri sejak ia menjadi mahasiswa pun selalu aktif di GMNI atau Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.

Di tahun 1086, kala itu ia mulai masuk ke dunia politik. Di mana ia menjadi ketua PDI cabang Jakarta Pusat. Bisa dikatakan karier politik Mega sangat berkembang pesat, bahkan hanya membutuhkan waktu satu tahun baginya untuk menjabat menjadi anggota DPR RI.

Lalu di tahun 1993 di dalam kongres luar biasa PDI yang diselenggarakan di Surabaya, ia menjadi ketua umum PDI dengan terpilih secara aklamasi.

Namun, sayangnya pemerintah tampak tidak puas dengan terpilihnya Megawati sebagai ketua umum dari PDI. Lalu pada Kongres PDI Medan di tahun 1996, Mega didongkel dan memilih Soejardi menjadi Ketua Umum PDI.

Namun, kala itu Mega tidak terima dan memilih untuk bertahan, ia merasa kalau dirinyalah ketua umum PDi yang sah. Tetapi Soejardi yang didukung oleh pemerintah memberikan ancaman kalau akan secara paksa merebut kantor DPP PDI yang ada di Jalan Diponegoro.

Ternyata ancaman tersebut menjadi kenyataan, di mana Soejardi merebut kantor DPP PDI yang menyebabkan aksi penyerangan dengan buntut puluhan pendukung Mega meninggal. Ini sebetulnya merupakan efek samping apabila kita terlalu stres menghadapi kegiatan sehari-hari pasti akan menyebabkan perilaku agresif, maka dari itu cobalah menyalurkan kepenatan misalnya dengan daftar bandarqq online agar otak lebih rileks dan tidak menjadi berpikiran anarkis. Peristiwa yang dikenal dengan nama peristiwa 27 Juli itu membuat banyak aktivis yang mendekam di Penjara.

Tetapi ternyata hal ini tidak memuat langka Mega terhenti, ia malah melakukan perlawanan dengan memilih untuk mengusutnya ke jalur hukum. Sayangnya hal tersebut kandas di pengadilan. Mega pun tetap tidak memilih untuk  berhenti, ini membuat PDI menjadi terpisah, di mana PDI di bawah pimpinan Soerjadi dan PDI yang ada di bawah pimpinan Mega.

Megawati Soekarnoputri

Meski pemerintah lebih mengakui Soejardi yang menjadi ketua umum PDI, hanya saja kala itu massa lebih berpihak kepada Megawati.

Massa PDI semakin menunjukkan kalau mereka lebih berpihak ke Mega, di mana saat pemilu 1997 perolehan suara di bawah Soejardi sangat turun. Bahkan sebagian massa lebih berpihak ke Partai Persatuan pembangunan.

PDI yang berada di bawah pimpinan Mega kala itu merubah namanya menjadi PDI Perjuangan di tahun 1999 dan berhasil untuk memenangkan pemilu. Massa pendukung memaksa Mega untuk menjadi presiden dan bahkan mengancam untuk terjadi revolusi kalau tidak dilakukan. Tapi karena kalah tipis di dalam voting pemilihan presiden, Mega kalah dari KH Abdurrahman Wahid.

Namun, tidak membutuhkan waktu 5 tahun untuk Megawati untuk kembali mendapatkan kesempatan menjadi Presiden. Karena pada tahun 2001 ia menggantikan posisi Presiden Abdurrahman Wahid yang mandatnya dicabut oleh MPR RI.

Megawati Soekarnoputri

Selama masa pemerintahan Presiden Megawati kala itu, Indonesia semakin kuat dalam konsolidasi demokrasi. Dengan adanya Pemilihan Umum Presiden atau Pemilu di Indonesia, menjadi salah satu hal yang dianggap sebagai keberhasilan dari proses demokratisasi di Indonesia.

Nah, itulah sedikit ulasan dan kilas balik mengenai salah satu Politikus perempuan yang ada di Indonesia, ibu Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri.

Kenali Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yuk!

Posted on

Sri Mulyani Indrawati, namanya seperti sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Di mana banyak prestasi yang diraihnya dan membuat rakyat Indonesia bangga karenanya. Sosok wanita ini kembali dilantik menjadi Menteri Keuangan, seakan membuktikan kalau kinerja bagusnya membuat Presiden kembali mempercayainya dan juga bisa membuat kalian menjadi sangat senang ketika ingin bermain judi bandar qq 99 online terpercaya dan juga bandar99 terbaik di Indonesia.

Ternyata sebelumnya, Sri Mulyani pernah menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia bahkan merupakan orang Indonesia pertama yang bisa mendapatkan jabatan tersebut. Tetapi karena ingin mengabdi pada negeri, ia pun memilih untuk meninggalkan jabatannya tersebut.

Sri Mulyani

Sebelum menjadi Menteri Keuangan, sebelumnya ia pernah menjabat menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional di Kabinet Indonesia Bersatu. Ia pun pernah pula menjadi Menteri Keuangan saat menggantikan Jusuf Anwar. Lalu di tahun 2008 ia menjabat sebagai pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Nah, kira-kira sebelum menempati posisinya saat ini apa saja, ya yang sudah pernah dilalui oleh Sri Mulyani? Berikut ini ada sedikit ulasan mengenai Menteri Keuangan kebanggan kita saat ini.

Kisah Sri Mulyani

Sri Mulyani Indrawati, lahir di Tanjung Karang atau sekarang disebut Bandar Lampung. Wanita yang lahir di tanggal 26 Agustus 1962 ini merupakan anak ketujuh dari dosen bernama Prof.Satmoko dan istrinya Retno Sriningsih.

Wanita tangguh ini mendapatkan gelar sarjana dari Universitas Indonesia di tahun 1986. Ia juga mendapatkan gelar master juga doctor dari bidang Ekonomi yang didapatkannya dari Universitas Illinois at Urbana-Champaign di tahun 1992.

Pada tahun 2001 ia bekerja di USAID,Atlanta, Georgia, sebagai konsultan, ia melakukannya sebagai tugas untuk bisa memperkuat otonomi Indonesia. Selain itu ia juga mengajar sebagai profesor di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University dalam Ekonomi Indonesia.

Hal lain yang tidak kalah patut dibanggakan dari sosok Sri Mulyani adalah saat tahun 2002-2004 ia mewakili 12 Negara Asia Tenggara dengan menjabat sebagai Direktur Eksekutif IMF.

Sri Mulyani

Lalu di tahun 2005 ia ditunjuk sebagai menteri keuangan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal pertama yang ia lakukan ketika mendapatkan jabatan tersebut adalah menetapkan kebijakan akan memecat penjabat yang berani korupsi di lingkungan departemen keuangan. Ia pun berhasil meminimalisir korupsi, memprakarsai reformasi di dalam sistem pajak dan keuangan, juga mendapatkan reputasinya sebagai menteri yang berintegritas.

Saat tahun 2004 saat Presiden SBY mulai menjabat, Indonesia mendapatkan investasi dari luar negeri sebesar $4,6 miliar. Lalu saat tahun berikutnya, tepatnya saat Sri Mulyani mulai menjabat, Indonesia berhasil mendapatkan $8,9 miliar.

Sri Mulyani

Indonesia macapat pertumbuhan sebesar 6,6% saat masa jabatannya, yaitu di tahun 2007. Itu merupakan pencapaian tertinggi sejak krisis finansial 1997. Namun pada tahun 2008, karena terjadi perlambatan ekonomi global kembali terjadi penurunan menjadi 6%.

Segala prestasinya yang ada di kementrian membuatnya menjadi salah satu wanita paling berpengaruh di dunia pada tahun 2008 menurut majalah Forbes. Lalu di tahun 2007 dan 2008, ia juga mendapatkan gelar sebagai Asia;s Finance Minister of The Year oleh Majalah Emerging Markets.

Nah, itulah sedikit informasi mengenai Sri Mulyani, sosok wanita yang sangat luar biasa. Ia dapat membantu dalam pemberantasan korupsi di Indonesia dan juga membuat perekonomian Indonesia lebih terangkat.

Ia pun sosok yang rela meninggalkan apa yang sudah didapatkannya demi kemajuan negara. Masih banyak hal lain yang bisa kita dapatkan dari sosok ini.

Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda. 

Mengenal Susi Pudjiastuti

Posted on
Susi Pudjiastuti

Mungkin kita sudah tidak asing lagi dengan sosok wanita dengan nama Susi Pudjiastuti, seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019. Ia sangat dikenal dengan ketegasannya dalam memajukan kelautan dan perikanan di Indonesia. Ia bahkan tak segan untuk menenggelamkan kapal-kapal yang melanggar.

Tetapi selain menjadi menteri, kamu tahu tidak apa lagi yang bisa kita ambil dari menteri hebat satu ini? Berikut ini kami memiliki beberapa fakta menarik mengenai Susi Pudjiastuti, mantan menteri hebat yang membuat bangga rakyat Indonesia.

Fakta Susi Pudjiastuti

1.Hanya Lulusan SMP

 SMP

Salah satu hal yang membuat geger masyarakat Indonesia kala Ibu Susi diangkat menjadi seorang Menteri adalah masalah pendidikannya yang hanya sampai tingkat SMP. Sebenarnya ibu Susi sempat melanjutkan pendidikannya hingga banku SMA, hanya saja ia tidak melanjutkannya ketika di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah. Susi merasa tidak cocok dengan sistem yang ada di sekolah.

Tetapi setelah ia menjadi menteri, ia mendaftar untuk ikut paket C di tahun 2015 dan berhasil melewati ujian di tahun 2017. Pada bulan Mei 2018 Ibu Susi lulus dari ujian susulan.

2. Mulai Berbisnis

Berbisnis

Setelah ia putus sekolah, Susi langsung menjual semua perhiasannya dan berhasil mendapatkan uang Rp750.000. Ia memilih untuk menjadi seorang pengepul ikan di Pangandaran di tahun 1983.  Bisnis yang diawali dengan modal di bawah 1 juta ini akhirnya berkembang di tahun 1996, di mana ia mendirikan pabrik pengolahan ikan bernama PT ASI Pudjiastuti Marine Product.

Produk unggulan dari pabriknya itu adalah lobster dengan nama Susi Brand. Bisnisnya terus berkembang sampai ke Asia dan Pasar Amerika. Karena perkembangan bisnisnya ini, Susi membutuhkan alat transportasi yang bisa mengangkut produknya dalam keadaan yang masih segar.

Oleh karena itu ia membeli dua pesawat, yaitu Cessna Caravan, dengan uang dari pinjaman Bank. Ia berusaha meyakinkan beberapa bank sebelum bisa mendapatkan pinjaman tersebut. Namun, seandainya kondisi Ibu Susi waktu itu sudah lebih maju dan modern seperti pada zaman sekarang ini, besar kemungkinan ia memiliki pilihan lebih baik seperti mengumpulkan modal dari hasil bermain kartu gaple virtual di sebuah situs gaple online uang asli sehingga tidak perlu bersusah payah mengemis bantuan hutang dari bank karena itu termasuk riba. Dengan pesawat ini, lobster yang ia kirim menjadi lebih segar dengan tingkat kematian lebih rendah.

3. Sosok Berjasa di Balik Bantuan Tsunami Aceh

Tsunami Aceh

Susi tidak hanya menggunakan pesawatnya untuk mengangkut lobsternya ke luar negeri. Saat di tahun 2004 kala Tsunami menerjang Aceh, saat itu semua akses untuk masuk ke Aceh pun terputus. Hal ini menggerakkan hari Susi dan ia pun berinisiatif untuk meminjamkan pesawatnya selama dua Minggu untuk mengangkut bantuan.

Tetapi saat Susi hendak menarik kembali pesawatnya, banyak organisasi kemanusiaan yang tetap ingin menggunakannya. Mereka pun bersedia untuk menyewa pesawat Susi untuk digunakan mengirim bantuan ke Aceh. Dari hal inilah Susi terpikirkan untuk terjun ke bisnis penerbangan. Dan di tahun 2012 akhirnya Susi memiliki usaha penerbangan yang hingga kini setidaknya sudah memiliki 50 pesawat dari beragam tipe.

4. Menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan

Susi Pudjiastuti

Di tahun 2014, Susi Pudjiastuti ditunjuk untuk menjadi Menteri di Kementrian Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Kerja Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Sebelum ia dilantik, Susi rela melepaskan semua posisi yang dimilikinya pada perusahaan miliknya. Itu dilakukannya agar bisa menghindari berbagai konflik kepentingan yan mungkin terjadi kala dirinya menjadi menteri sekaligus pemimpin bisnis. Hal ini juga ia lakukan agar bisa menjadi lebih fokus untuk menjalankan pemerintahan.

Nah, itulah beberapa fakta menarik tentang Susi Pudjiastuti. Banyak hal yang bisa kita petik dari wanita hebat satu ini dan kita patut bangga dengan prestasi yang dimilikinya!