Mengenal Sosok dari Mentri Sosial Yang baru : Tri Rismaharani

Posted on

Kalau kamu dulu mengikuti kisah Presiden Jokowi yang dikenal sebagai walikota terbaik kota Solo dan di dunia, maka Surabaya juga memiliki walikota terbaik versi mereka dan di dunia yang dikenal oleh seluruh masyarakat Indonesia, siapa lagi kalau bukan Tri Rismaharani.

Bu Risma merupakan walikota wanita pertama yang menjabat, ia memulai jabatannya sebagai walikota pada periode pertamanya yang berlangsung dari 2011 hingga 2015, dan pada pemilihan selanjutnya Bu Risma kembali dipercayakan oleh rakyat untuk melanjutkan tugasnya sebagai Walikota diperiode keduanya hingga 2020 saat ini.

Bu Risma sendiri merupakan wanita yang lahir di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961, pada awal pencalonannya sebagai walikota, Bu Risma merupakan calon yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau yang biasa dikenal dengan PDIP.

Namun jauh sebelum pencalonannya sebagai walikota, ia sudah terlebih dahulu menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan di Surabaya pada tahun 2005.

Sosok Bu Risma juga merupakan lulusan dari Teknik Arsitektur di ITS dengan lulus pada tahun 1987 dan ia melanjutkan Pendidikan pascasarjana dengan jurusan Manajemen Pembangunan Kota di ITS dan ia berhasil lulus pada tahun 2002 dan pada tahun 2015 Bu Risma mendapatkan gelar kehormatan yang diberikan dalam Bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur FTSP.

Sejak Bu Risma menjabat sebagai ketua DKP, terbukti kota Surabaya menjadi lebih bersih, segar, dan juga hijau, hal tersebut lah yang menjadikan PDIP tidak ragu untuk mengusung nama Bu Risma dalam Pilkada dulu.

Berbagai pekerjaan sudah dilakukan Bu Risma dari awal menjabat seperti pengelolaan taman di Surabaya menjadi lebih terarah dan lebih terkonsep, terbukti dari Taman Bungkul yang awalnya tidak layak, akhirnya ia rubah menjadi taman yang indah dan dapat dinikmati oleh warga Surabaya.

Tak hanya sampai disitu, berkat perjuangan Bu Risma juga dalam menata kota Surabaya, ia mendapatkan penghargaan pada tahun 2012 yaitu penghargaan World Mayor Prize yang dilakukan oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi Bu Risma tidak hanya sebatas pertamanan saja, semenjak menjabat ia juga sudah berhasil untuk memangkas anggaran birokrasi yang dinilai berbelit pada saat itu, memberikan tunjangan kesehatan untuk warga yang kurang mampu dan menambahkan 35% untuk sector Pendidikan dari APBD, angka tersebut jelas lebih tinggi sekalipun dari anggaran Pendidikan nasional yang ditetapkan.

Dalam gaya berpolitiknya juga, ia sering menggunakan metode yang sama dengan digunakan Presiden Indonesia Jokowi pada saat menjabat sebagai walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta yaitu blusukan atau turun langsung ke lapangan.

Beberapa blusukan dilakukan misalnya seperti Bu Risma yang pada saat itu memantau langsung pintu air di beberapa titik seperti Jagir, Kayun, Patemon, Patuah, Simo, dan juga Bozem Morokrembangan, hal itu ia lakukan setelah ia menerima informasi bahwa beberapa titik di Surabaya sudah terendam banjir dan memerintahkan untuk memperbaiki pompa yang rusak.

Bu Risma juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan sangat tekun, hal ini dibuktikan dengan jam kerjanya yang ia mulai pukul 05.30, dengan memungut sampah yang ia temui sepanjang jalan dengan berlanjut urusan kantor.

Saat ini Bu Risma diangkat oleh Presiden Jokowi sebagai Mentri Sosial menggantikan Juliari Batubara dalam cabinet Indonesia Maju. Bu Risma sendiri sudah resmi menjadi Mentri Sosial dengan dilakukannya pelantikan pada tanggal 23 desember 2020 yang lalu.

Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia Dengan Segudang Pengalaman

Posted on

Retno Marsudi dengan nama lengkap Retno Lestari Priansari Marsudi, S.I.P., LL.M. lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 27 November 1962.

Ia merupakan menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia dan telah menjabat sejak tahun 2014 sampai 2019 dalam cabinet Kerja Presiden Joko Widodo.

Ia lalu kembali dipercata sebagai Menteri Luar Negeri pada 2019 lalu untuk Kabinet Indonesia Maji periode 2019 sampai 2024.

Sebelum menjadi menteri, ia merupakan seorang Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.

Profil Retno Marsudi, Menteri Hebat Dari Indonesia

Profil Retno Marsudi, Menteri Hebat Dari Indonesia

Retno Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah dan menempuh pendidikan SMA di SMA Negeri 3 Semarang lalu memperoleh gelar S1 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta di tahun 1985.

Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda. Setelah lulus, ia bergabung dengan Kementrian Luar Negeri Indonesia.

Ia menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek dan dikaruniai oleh dua anak yaitu Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

Pada 1997 – 2001 ia menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.

Lalu di tahun 2001 ia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika lalu dipromosikan menjadi Diretur Eropa Barat pada 2003.

Pada 2005 ua diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia. Selama masa tugasnya, ia memperoleh penghargaan Order od Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011.

Hal ini menjadikan ia sebagai orang pertama yang mendapat penghargaan itu. Ia juga pernah mendalami studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.

Sebelum masa baktinya selesai, ia dikirim lagi ke Jakarta untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.

Ia lalu dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di tahun 2012. Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).

TAHUN 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.

Penghargaan itu diberiakn oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women sendiri merupakan lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Sementara PGF merupakan lembaga non profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan.

Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.

Pada 27 Oktober 2014, ia dilantik menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Kerja periode 2014 – 2019. Lalu di tangga; 23 Oktober 2019 ia kembali diminta untuk membantu presiden Joko Widodo pada susunan Kabinet Indonesia Maju untuk melanjutkan kiprahnya sebagai Menteri Luar Negeri.

Itulah profil lengkap mengenai Retno Marsudi, seorang menteri luar Indonesia yang memiliki banyak sekali pengalaman serta prestasi.

Jika membaca profilnya, tentu kita tak heran mengapa ia dipercaya kembali oleh bapak presiden kita untuk menjabat kembali.

Terlihat ia memang bekerja dengan sungguh-sungguh sehingga bisa memiliki banyak sekali pengalaman. Semoga ia bisa menjadi role model kalian ya. Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat.